Selasa, 04 Oktober 2016

1004 : [Would You be Mine?]

Boom!

Ea, kangen gak sama gue? Ayo dong kangen!!
Gak kerasa udah mau di penghujung tahun ya? Umur makin tua, tugas-tugas makin numpuk, ulangan sana-sini, dan cobaan hidup pun makin bertambah. Hiks. Based on true story ヽ(`Д´)ノ <= serah lu pada kalau gak bisa liat emot cans milik gue. Gue bebas beremot weh :v

Gue kemari cuma mau mengucapkan bahwa..

Gue lagi UTS :) kampret kan?

Dateng-dateng bawa berita gak menyenangkan(?). It's okay, aku kuat kok :')

Selain UTS, hari ini juga ulang tahunnya 17's Jeonghan. Selamat ulang tahun, cheonsa kuuuu :*

Oh iya! BTS bentar lagi comeback :) get ready, bruh. Dah, aku mah apa atuh. Hanya pelajar yang uang jajannya pas hari libur juga pasti ikutan libur. Kan aku juga mau nabung untuk bersama dengan oppa selalu!?
Terakhir gue ngeblog kapan sih?
Bulan apa coba? Kok gue gak merasa bersalah gara-gara gak nulis apa-apa gitu. LOL.
Nih, gue bawain cerita buat lu pada. Betapa baiknya gue. Tapi gapapa yah kalau YAOI. Jangan salahin gue weh. Salahin jiwa YAOI gue yang tumbuh begitu saja :')




Would You be Mine?

Author: MiyuReina
Chapter: (1/?)
Rating: T
Genre: Yaoi
Main Cast:
Jeon Jung Kook
Park Ji Min

Disclaimer: BTS adalah milik BigHit Entertainment, kedua orang tua mereka, fans, dan author [digebuk massal]

Author’s Note: Hi! [menangis terharu] Cerita ini masih banyak kesalahan karena gue baru mulai mencoba menulis FF setelah sekian lamanya enggak nulis apa-apa. FF ini murni buatan gue, bila ada kemiripan dengan FF milik yang lain. Mohon maaf, itu ketidaksengajaan. Gak tau dah kalo FFnya bagus atau mungkin gaje. Kalau misalnya kalian ingin kelanjutan dari FF ini, komen dibawah saja :P

WARNING!! TYPO(s)



Jimin adalah seorang namja yang memiliki postur tubuh yang diidamkan oleh para pria-pria lainnya dan menggiurkan bagi kaum hawa. Pada hari pertemuan ke-120, Jimin menyatakan cinta untuk yang keempat kalinya kepada Jungkook. Jungkook menolaknya mentah-mentah. Namun, itu tidak membuat Jimin berhenti untuk tetap menyukai dan mencintai seorang Jungkook. Akankah mereka dapat bersatu? Atau Jungkook akan memilih yang lain?

.
.

“Hey, Kookie. Ayolah jadi pacarku. Kau akan merasa bahagia jika bersamaku. Sudahi saja cintamu yang bertepuk sebelah tangan itu. Terima saja diriku yang tampan dan sempurna ini.” Itu lah yang dikatakan oleh Jimin kepada seorang lelaki SMA bergigi kelinci yang berjalan cepat –ingin menghindar dari Jimin. Pria yang dipanggil Kookie oleh Jimin tidak mengindahkan perkataan “menjijikkan” –bagi pria bergigi kelinci—dari Jimin.
“Heeei! Ayolah Kookie, berbicaralah denganku.” Masih dengan Jimin yang merengek-rengek disamping lelaki bergigi kelinci tersebut. Kookie bingung mengapa lelaki ‘aneh’ itu masih dapat mengejarnya padahal dia sudah berjalan dengan sangat cepat. Dia pun lelah karena Jimin yang masih tetap memaksanya untuk berbicara.
“Ne, kenapa? Aku lelah, tolong jangan ikuti aku lagi.” Jawab Kookie tanpa berhenti menggerakkan kakinya.

Jeon Jungkook atau biasanya dipanggil Kookie adalah anak tingkat pertama di SMA Gangnam. Pria dengan rambut dark brown ini selain memiliki gigi kelinci yang imut, ia juga merupakan anak populer ketiga disekolah setelah Jimin dan Taehyung. Meskipun masih merupakan anak baru di SMA tersebut, ia dengan mudahnya menjadi murid populer karena tampangnya yang tampan sekaligus imut.

Sedangkan pria yang sedari tadi mengejar Jungkook, bernama Park Jimin yang merupakan anak tingkat dua di SMA Gangnam. Park Jimin memiliki beberapa hal yang tidak dapat dimiliki oleh orang lain sehingga menjadi anak terpopuler di sekolah itu. Park Jimin ini memiliki wajah yang tampan dengan rahang tegas dan juga mata hitam solid yang tajam. Selain itu, Jimin memiliki jabatan sebagai ketos di sekolah itu sehingga banyak perempuan dan bahkan laki-laki yang terpesona.
Namun tidak dengan Kookie, Jungkook tidak akan pernah terpesona olehnya. Jungkook seolah menutup kedua mata, telinga, dan juga pintu hatinya.

“Kook, terima pernyataan cintaku, yah? Anak-anak lainnya saja setuju kalau kita berpacaran. Mengapa kau tidak mau membangun rumah tangga bersama denganku? Apa ada yang salah denganku?” tanya Jimin terus-menerus dari tadi.
“Ayolah, Jimin sunbae. Aku sedang tidak ingin berpacaran dengan siapa pun.” Jawab Jungkook menoleh kepada Jimin. “Kan, kau juga tau kalau aku menyuka—“ ucapan Jungkook terputus karena Jimin memeluknya tiba-tiba.
“Diam. Diamlah sebentar.” Kata Jimin setelahnya. Jungkook meronta ingin melepaskan pelukan itu. Tapi ditahan oleh Jimin.
“Kubilang diam! Jangan menoleh ke tempat lain.” Ucap Jimin dingin. ‘Tidak biasanya Jimin seperti ini, kenapa?’ tanya Jungkook dalam hati.

.

.


Ya, karena otak gue udah mandet :) Yaudah, storynya disimpan dulu buat lain waktu ya. Bingung nih gue gara-gara hafalin isi pelajaran buat UTS besok. Bahaha.

Thanks.