Ea, kangen gak sama gue? Ayo dong kangen!!
Gak kerasa udah mau di penghujung tahun ya? Umur makin tua, tugas-tugas makin numpuk, ulangan sana-sini, dan cobaan hidup pun makin bertambah. Hiks. Based on true story ヽ(`Д´)ノ <= serah lu pada kalau gak bisa liat emot cans milik gue. Gue bebas beremot weh :v
Gue kemari cuma mau mengucapkan bahwa..
Gue lagi UTS :) kampret kan?
Dateng-dateng bawa berita gak menyenangkan(?). It's okay, aku kuat kok :')
Selain UTS, hari ini juga ulang tahunnya 17's Jeonghan. Selamat ulang tahun, cheonsa kuuuu :*
Oh iya! BTS bentar lagi comeback :) get ready, bruh. Dah, aku mah apa atuh. Hanya pelajar yang uang jajannya pas hari libur juga pasti ikutan libur. Kan aku juga mau nabung untuk bersama dengan oppa selalu!?
Terakhir gue ngeblog kapan sih?
Bulan apa coba? Kok gue gak merasa bersalah gara-gara gak nulis apa-apa gitu. LOL.
Nih, gue bawain cerita buat lu pada. Betapa baiknya gue. Tapi gapapa yah kalau YAOI. Jangan salahin gue weh. Salahin jiwa YAOI gue yang tumbuh begitu saja :')
Would You be Mine?
Author: MiyuReina
Chapter: (1/?)
Rating: T
Genre: Yaoi
Main Cast:
Jeon Jung Kook
Park Ji Min
Disclaimer: BTS adalah milik BigHit Entertainment, kedua
orang tua mereka, fans, dan author [digebuk massal]
Author’s Note: Hi! [menangis terharu] Cerita ini masih
banyak kesalahan karena gue baru mulai mencoba menulis FF setelah sekian
lamanya enggak nulis apa-apa. FF ini murni buatan gue, bila ada kemiripan
dengan FF milik yang lain. Mohon maaf, itu ketidaksengajaan. Gak tau dah kalo
FFnya bagus atau mungkin gaje. Kalau misalnya kalian ingin kelanjutan dari FF
ini, komen dibawah saja :P
WARNING!! TYPO(s)
Jimin adalah seorang namja yang memiliki postur tubuh yang diidamkan oleh para pria-pria lainnya dan menggiurkan bagi kaum hawa. Pada hari pertemuan ke-120, Jimin menyatakan cinta untuk yang keempat kalinya kepada Jungkook. Jungkook menolaknya mentah-mentah. Namun, itu tidak membuat Jimin berhenti untuk tetap menyukai dan mencintai seorang Jungkook. Akankah mereka dapat bersatu? Atau Jungkook akan memilih yang lain?
.
.
“Hey, Kookie. Ayolah jadi pacarku. Kau akan merasa
bahagia jika bersamaku. Sudahi saja cintamu yang bertepuk sebelah tangan itu.
Terima saja diriku yang tampan dan sempurna ini.” Itu lah yang dikatakan oleh
Jimin kepada seorang lelaki SMA bergigi kelinci yang berjalan cepat –ingin menghindar
dari Jimin. Pria yang dipanggil Kookie oleh Jimin tidak mengindahkan perkataan “menjijikkan”
–bagi pria bergigi kelinci—dari Jimin.
“Heeei! Ayolah Kookie, berbicaralah denganku.” Masih dengan
Jimin yang merengek-rengek disamping lelaki bergigi kelinci tersebut. Kookie
bingung mengapa lelaki ‘aneh’ itu masih dapat mengejarnya padahal dia sudah berjalan
dengan sangat cepat. Dia pun lelah karena Jimin yang masih tetap memaksanya
untuk berbicara.
“Ne, kenapa? Aku lelah, tolong jangan ikuti aku lagi.” Jawab
Kookie tanpa berhenti menggerakkan kakinya.
Jeon Jungkook atau biasanya dipanggil Kookie adalah anak tingkat
pertama di SMA Gangnam. Pria dengan rambut dark brown ini selain memiliki gigi
kelinci yang imut, ia juga merupakan anak populer ketiga disekolah setelah
Jimin dan Taehyung. Meskipun masih merupakan anak baru di SMA tersebut, ia
dengan mudahnya menjadi murid populer karena tampangnya yang tampan sekaligus
imut.
Sedangkan pria yang sedari tadi mengejar Jungkook,
bernama Park Jimin yang merupakan anak tingkat dua di SMA Gangnam. Park Jimin
memiliki beberapa hal yang tidak dapat dimiliki oleh orang lain sehingga
menjadi anak terpopuler di sekolah itu. Park Jimin ini memiliki wajah yang
tampan dengan rahang tegas dan juga mata hitam solid yang tajam. Selain itu,
Jimin memiliki jabatan sebagai ketos di sekolah itu sehingga banyak perempuan
dan bahkan laki-laki yang terpesona.
Namun tidak dengan Kookie, Jungkook tidak akan pernah
terpesona olehnya. Jungkook seolah menutup kedua mata, telinga, dan juga pintu
hatinya.
“Kook, terima pernyataan cintaku, yah? Anak-anak lainnya
saja setuju kalau kita berpacaran. Mengapa kau tidak mau membangun rumah tangga
bersama denganku? Apa ada yang salah denganku?” tanya Jimin terus-menerus dari
tadi.
“Ayolah, Jimin sunbae. Aku sedang tidak ingin berpacaran
dengan siapa pun.” Jawab Jungkook menoleh kepada Jimin. “Kan, kau juga tau
kalau aku menyuka—“ ucapan Jungkook terputus karena Jimin memeluknya tiba-tiba.
“Diam. Diamlah sebentar.” Kata Jimin setelahnya. Jungkook
meronta ingin melepaskan pelukan itu. Tapi ditahan oleh Jimin.
“Kubilang diam! Jangan menoleh ke tempat lain.” Ucap Jimin
dingin. ‘Tidak biasanya Jimin seperti ini, kenapa?’ tanya Jungkook dalam hati.
.
.
Ya, karena otak gue udah mandet :) Yaudah, storynya disimpan dulu buat lain waktu ya. Bingung nih gue gara-gara hafalin isi pelajaran buat UTS besok. Bahaha.
Thanks.