Selasa, 04 Oktober 2016

1004 : [Would You be Mine?]

Boom!

Ea, kangen gak sama gue? Ayo dong kangen!!
Gak kerasa udah mau di penghujung tahun ya? Umur makin tua, tugas-tugas makin numpuk, ulangan sana-sini, dan cobaan hidup pun makin bertambah. Hiks. Based on true story ヽ(`Д´)ノ <= serah lu pada kalau gak bisa liat emot cans milik gue. Gue bebas beremot weh :v

Gue kemari cuma mau mengucapkan bahwa..

Gue lagi UTS :) kampret kan?

Dateng-dateng bawa berita gak menyenangkan(?). It's okay, aku kuat kok :')

Selain UTS, hari ini juga ulang tahunnya 17's Jeonghan. Selamat ulang tahun, cheonsa kuuuu :*

Oh iya! BTS bentar lagi comeback :) get ready, bruh. Dah, aku mah apa atuh. Hanya pelajar yang uang jajannya pas hari libur juga pasti ikutan libur. Kan aku juga mau nabung untuk bersama dengan oppa selalu!?
Terakhir gue ngeblog kapan sih?
Bulan apa coba? Kok gue gak merasa bersalah gara-gara gak nulis apa-apa gitu. LOL.
Nih, gue bawain cerita buat lu pada. Betapa baiknya gue. Tapi gapapa yah kalau YAOI. Jangan salahin gue weh. Salahin jiwa YAOI gue yang tumbuh begitu saja :')




Would You be Mine?

Author: MiyuReina
Chapter: (1/?)
Rating: T
Genre: Yaoi
Main Cast:
Jeon Jung Kook
Park Ji Min

Disclaimer: BTS adalah milik BigHit Entertainment, kedua orang tua mereka, fans, dan author [digebuk massal]

Author’s Note: Hi! [menangis terharu] Cerita ini masih banyak kesalahan karena gue baru mulai mencoba menulis FF setelah sekian lamanya enggak nulis apa-apa. FF ini murni buatan gue, bila ada kemiripan dengan FF milik yang lain. Mohon maaf, itu ketidaksengajaan. Gak tau dah kalo FFnya bagus atau mungkin gaje. Kalau misalnya kalian ingin kelanjutan dari FF ini, komen dibawah saja :P

WARNING!! TYPO(s)



Jimin adalah seorang namja yang memiliki postur tubuh yang diidamkan oleh para pria-pria lainnya dan menggiurkan bagi kaum hawa. Pada hari pertemuan ke-120, Jimin menyatakan cinta untuk yang keempat kalinya kepada Jungkook. Jungkook menolaknya mentah-mentah. Namun, itu tidak membuat Jimin berhenti untuk tetap menyukai dan mencintai seorang Jungkook. Akankah mereka dapat bersatu? Atau Jungkook akan memilih yang lain?

.
.

“Hey, Kookie. Ayolah jadi pacarku. Kau akan merasa bahagia jika bersamaku. Sudahi saja cintamu yang bertepuk sebelah tangan itu. Terima saja diriku yang tampan dan sempurna ini.” Itu lah yang dikatakan oleh Jimin kepada seorang lelaki SMA bergigi kelinci yang berjalan cepat –ingin menghindar dari Jimin. Pria yang dipanggil Kookie oleh Jimin tidak mengindahkan perkataan “menjijikkan” –bagi pria bergigi kelinci—dari Jimin.
“Heeei! Ayolah Kookie, berbicaralah denganku.” Masih dengan Jimin yang merengek-rengek disamping lelaki bergigi kelinci tersebut. Kookie bingung mengapa lelaki ‘aneh’ itu masih dapat mengejarnya padahal dia sudah berjalan dengan sangat cepat. Dia pun lelah karena Jimin yang masih tetap memaksanya untuk berbicara.
“Ne, kenapa? Aku lelah, tolong jangan ikuti aku lagi.” Jawab Kookie tanpa berhenti menggerakkan kakinya.

Jeon Jungkook atau biasanya dipanggil Kookie adalah anak tingkat pertama di SMA Gangnam. Pria dengan rambut dark brown ini selain memiliki gigi kelinci yang imut, ia juga merupakan anak populer ketiga disekolah setelah Jimin dan Taehyung. Meskipun masih merupakan anak baru di SMA tersebut, ia dengan mudahnya menjadi murid populer karena tampangnya yang tampan sekaligus imut.

Sedangkan pria yang sedari tadi mengejar Jungkook, bernama Park Jimin yang merupakan anak tingkat dua di SMA Gangnam. Park Jimin memiliki beberapa hal yang tidak dapat dimiliki oleh orang lain sehingga menjadi anak terpopuler di sekolah itu. Park Jimin ini memiliki wajah yang tampan dengan rahang tegas dan juga mata hitam solid yang tajam. Selain itu, Jimin memiliki jabatan sebagai ketos di sekolah itu sehingga banyak perempuan dan bahkan laki-laki yang terpesona.
Namun tidak dengan Kookie, Jungkook tidak akan pernah terpesona olehnya. Jungkook seolah menutup kedua mata, telinga, dan juga pintu hatinya.

“Kook, terima pernyataan cintaku, yah? Anak-anak lainnya saja setuju kalau kita berpacaran. Mengapa kau tidak mau membangun rumah tangga bersama denganku? Apa ada yang salah denganku?” tanya Jimin terus-menerus dari tadi.
“Ayolah, Jimin sunbae. Aku sedang tidak ingin berpacaran dengan siapa pun.” Jawab Jungkook menoleh kepada Jimin. “Kan, kau juga tau kalau aku menyuka—“ ucapan Jungkook terputus karena Jimin memeluknya tiba-tiba.
“Diam. Diamlah sebentar.” Kata Jimin setelahnya. Jungkook meronta ingin melepaskan pelukan itu. Tapi ditahan oleh Jimin.
“Kubilang diam! Jangan menoleh ke tempat lain.” Ucap Jimin dingin. ‘Tidak biasanya Jimin seperti ini, kenapa?’ tanya Jungkook dalam hati.

.

.


Ya, karena otak gue udah mandet :) Yaudah, storynya disimpan dulu buat lain waktu ya. Bingung nih gue gara-gara hafalin isi pelajaran buat UTS besok. Bahaha.

Thanks.

Jumat, 06 Mei 2016

FF : Only One

Boom!
I'm back dengan membawakan sebuah FF #cie Jarang-jarang gue nge-post FF yegak? Kan biasanya gue post yang ada '-lay' nya :3

Yuk, cuuuzzz

Title : Only One

Cast(s) : Joshua Hong (SEVENTEEN) and You :)


Warning : Alur dipercepat, banyak typo yang bertebaran, dan Joshua hanya milik PLEDIS Ent dan keluarganya. Bukan punya gue pokoknya :3
Kenalin, pacar gue.

.

Kisah manis yang pernah kami lalui bersama ternyata tidak dapat memperpanjang hubungan ini. Ternyata hubungan yang dilalui ini hanyalah untuk status semata baginya. Kisah yang berawal manis namun berubah menjadi sebuah cerita yang mengandung kepedihan yang begitu mendalam. Akan kuceritakan ceritaku.


Kisah manis namun berakhir pahit ini dimulai dari pertemuan sederhana di sebuah gedung sekolah. Ya, sekolah yang sempat kami duduki 2 tahun yang lalu. Dengan senyuman dan sapa, aku mulai tertarik kepadanya. Lelaki bernama lengkap Joshua Hong atau lebih akrab dipanggil dengan Joshua berasal dari negeri Paman Sam ini sering berbincang basa-basi denganku. Dan itu cukup membuatku merasakan sebuah gejolak hangat di lubuk hatiku.

Hari berganti hari. Aku dan Joshua pun menjadi dekat. Bahkan semakin dekat dengan tempat duduk kami yang sebangku. Tidak jarang kami tertawa-ria seakan tidak ada orang lain di sekitar kami. Serta tidak menyadari bahwa ada seorang ‘gadis’ yang sedang memperhatikan kami.

Beberapa hari kemudian, kami pun mengubah status kami yang awalnya ‘teman’ menjadi ‘sepasang kekasih’. Aku begitu senang karena pujaan hatiku telah menjadi milikku. Sangat teramat senang hingga aku selalu tersenyum saat melihat layar gelap ponselku yang bahkan tidak berdering.

Dikarenakan sang wali kelas, kami tidak dapat melanjutkan canda-tawa saat dikelas lagi. Dengan kata lain, kami dipisahkan. Ya, tempat duduk kami dipindah. Aku kesal. Aku bahkan tidak rela jika dia sebangku dengan seorang gadis yang berkulit putih pucat yang merupakan teman SDku. Aku bahkan sangat marah ketika dia bercanda dengan seorang ‘gadis’ yang nampak menyukainya. Ya, aku terbakar api cemburu.

Tak terasa, hubungan kami pun semakin merenggang. Dengan Joshua yang selalu bercanda dengan si gadis, tidak memberi kabar, dan tidak menungguku saat pulang sekolah lagi.

Aku.. tak mengerti....

Setiap hari aku selalu merasa bahwa ada yang salah dengan hubungan kami. Tapi apa?

Temanku –Hyerin, bahkan selalu menceritakan kejadian yang dia lihat dan dengar. Joshua yang selalu berpindah ke samping sang 'gadis' ketika tidak ada guru yang mengajar, Joshua yang selalu tertawa bersama sang gadis, Joshua yang melakukan sesuatu yang romantis pada sang gadis, dan tentunya masih banyak lagi kelakuan Joshua yang membuatku sangat marah.

Selama beberapa hari, aku mendiamkannya. Aku tidak mau peduli lagi dengannya. Tapi aku tidak bisa untuk tidak peduli dengannya. Aku.. benar-benar mencintainya.

.

Pada suatu hari sebelum kami anniv, dia memutuskan hubungan kami secara sepihak. Aku pun mengiyakan saja.

.

Sangat terlihat bahwa dia memacariku hanya untuk sebuah status dan mempermainkanku. Oh, ternyata dia juga memanfaatkanku untuk mendapatkan nilai yang tinggi. Tentu saja aku kecewa.

Keesokan harinya setelah kami putus, dia tampak biasa saja. Masih dapat tertawa dan bercanda bersama teman-temannya dan juga si ‘gadis’.
Gadis yang kumaksud bernama Irene. Gadis yang telah kuanggap sosok pengganggu di duniaku.

Mereka semakin mesra di hadapanku. Dapat kusimpulkan bahwa mereka telah berpacaran. Aku memang tampak cuek namun aku masih tidak merelakan Joshua ke tangan Irene.

.

Hey, my sometime boyfriend. You have to know that only you in my mind.

Yeah, only you.


~~~~
~~~~
~~~~


Salam sejahtera semuanyaaaa :3
Gue hadir kan?!
Jangan pernah meragukan kehadiranku (?) Nampak seperti jelangkung (?)
Datang mendadak, pergi disaat itu juga.

Maaf, maaf, gue kan anak tingkat akhir. Gue juga sibuk [sok sibuk sih] ngurusin masalah sekolah gue.
Santai, masih kelas 9 kok :3

Semoga dengan FF ini, kalian terhibur yaaa.
Gue bakal nge-post lagi, di hari ini juga. Itu kalo sempat (?)

At last but not least, salam cecan~ :3
#apaansih #jir #gajebener

Minggu, 03 April 2016

CURLAY : UN WOEEE

Hi, there. It's been so long, right?

Hehe. Gue kembali karena gue lagi merasakan yang namanya sakit hati untuk kesekian kalinya. I'm done with this sh*t. Ups.

Jangan galau ya kalo gue jarang post. Gue emang sibuk kok. Sibuk RL. Sibuk menata pikiran. Sibuk menata hati.

Ok, i'm done with sh*t (2)

Calm down, Vi, calm down.
Selow ae jeng.

.

Ayo ulang lagi intro nya-

Yooo, wuddup ~~

Selamat hari beraktivitas (?) Tetap tersenyum walaupun badai menghadang. Jder.

Duh tenggorokan gue gatel. Bisa apa gue.
Lu pada gamau ngasih apa gitu? Ucapan kek atau ngga ya beliin obat ke gue [gagal modus]

.

Mau ngapain ya gue.
Uda lama ngga on, uda lama ngga nulis, uda lama ngga berpikir, uda lama apalah apalah.

.

Gak gak gak.

Lu jangan pikir kalo gue ngepost hari ini berarti gue ngetik dihari ini juga. BUKAN!

Gue simpen ae dulu :3
Kalo kagak sibuk, gue ngepost deh.

GUE JUJUR BANGET.

.

Bentar lagi UN. Bentar lagi UN. Bentar lagi UN. Bentar lagi UN. Bentar lagi UN. Bentar lagi UN (sampe 100k++)

Duh, gimana iki?
Sok Jawa bener lah gue wkwkw.
Karena bentar lagi UN, maka gue bakal LEBIH JARANG lagi nge-post-nya.
4 minggu sekali (?)

Gak gak gak. 2 minggu sekali deh.

.

Iya. Kalo gue bisa. Dapet tema yang nggak blusukan(?)

Doain gue ya biar lulus. Masih SMP kok :3

Iye. Segini aja.
Gatau mau ngetik apa :3
Yauda. Segini :3

Seeya!!

Sabtu, 13 Februari 2016

CERLAY : Kabar? Kabar Apa?

Boom! [kata ini mendadak ada lagi]

Selamat malam kepada para pembaca yang saya kasihi. Eciacia.

Hari ini gue bakalan ngebawa sebuah CERLAY yang gak kalah alay-nya dari yang sebelumnya.

Title : Kabar? Kabar Apa?
Casts : Jayvi, Livtian, Veroly, Vira, MbloSuper

CAUTION : SEDANG MENCOBA MENGHIBUR. JANGAN HUJANI AKU DENGAN HUJATAN.
Let's begin..
.
.
.
.
.
Vira dan Livtian hari ini sedang belajar matematika bersama. Tiba-tiba smartphone Vira berdering. Vira yang awalnya sedang sibuk mengerjakan soal matematika tersebut memalingkan kepalanya menuju smartphone-nya yang nampak berkedap-kedip. Mengetikkan kata sandi kemudian membuka sebuah pesan. Ternyata pesan tersebut dari multichat NanoNano Family. Merasa bahwa hal itu sangat penting, Vira pun membaca dan mulai membalas pesan dari Jayvi.

'Woy, hari ini mau kerumahnya Veroly gak? Mumpung dirumahnya masih banyak coklat.' -Jayvi

'Boleh aja sih, tapi siapa yang anter aku?' -Vira
'Si MbloSuper bisa anterin gak?' -Vira

'Duh, si merah bentar lagi mau dibawa pergi sama nyokab' -MbloSuper

'Wkwk anjir, si merah' -Jayvi

'Jam berapa kau pulang les?' -MbloSuper

'Jam 2' -Vira

'Yaudah, entar aku pinjem si merah sama nyokab. Kalo udah keluar bilang, sekalian mau print tugas' -MbloSuper

'Sip!' -Vira

'Eh, nanti kita kalo udah sampe dirumah Veroly harus foto keluarga ye. Pake baju couple gitu. Pake warna apa ya' -Jayvi

'Aku sih pake warna biru, Livtian pake warna kuning' -Vira

'Lah, kalo kek gitu mending warna-warni aja' -Jayvi
'Aku pake warna abu-abu' -Jayvi

'Aku merah' -MbloSuper

'Sip!' -Jayvi


==========

Vira mematikan smartphone-nya dan memanggil Livtian.

"Eh, kau ke les pake apaan?" -Vira
"Eh, entar kerumahnya Veroly ya. Bantu dia habisin makanan yang dirumahnya weh."
"Ih, aku enggak pake sepeda e. Aku diantar sama si kakak." -Livtian
"Oh yaudah, jadi nanti kau kesana pake apa?" -Vira
"Aku minta kakak yang anterin aja" -Livtian
"Oke" -Vira

Setelah selang beberapa menit, mereka pun pulang. Menyisakan Vira -sendirian- yang menunggu jemputan sang ojek, MbloSuper. Merasa bosan dan akhirnya menyalakan smartphone-nya kembali. Mengetikkan pesan dan kembali mematikan ponselnya. Pada akhirnya, sang ojek pun muncul.

==========

Tak lama, kami pun sampai dirumahnya Veroly. Menikmati hidangan yang tersedia dihadapan kami sambil menunggu kedatangan Jayvi dan Livtian. Gak lama, mereka juga sudah sampai disini. Menghabiskan waktu dengan televisi yang nyala. TVnya yang nontonin mereka. Bermain game sambil makan. Berfoto-foto dan pembicaraan dibuka untuk yang kesekian kalinya oleh Jayvi.

"Eh, ini malam minggu ya?" -Jayvi
Yang lainnya cuma bisa ngangguk sambil masang muka galau :(((
"Aku ada kabar baik dan kabar buruk loh." -Jayvi
"Kabar apaan? Yang baik dulu deeeh." -Veroly
"Kabar baiknya itu, hari ini itu malming dan besoknya Valentine. Ini kabar baik buat yang udah memiliki pasangan." -Jayvi
"Ok, kabar buruknya pasti disebabkan dua hal yang sama tadi. Tapi berakibat buruk buat yang jomblo. Ya kan?" -Vira


 ==========


HIKS. SEDIH. COBA GUE MASIH ADA PACAR LAGI *loh


ADIK SEDIH.


Ok, selamat malam Minggu dan selamat hari Valentine.

Selamat malam minggu valentine. Ya gitu.

Hm.

Thanks yang udah baca. Makin ngawur gara-gara besok hari kasih sayang.
Dan gue jomblo.
Hm.

Senin, 01 Februari 2016

IMLAY : Bye, Love

Title : Bye Love

Casts : you and 17's Joshua
Warning: Berani plagiat, gue santet lu.

~~~~~

'Hei, namaku Joshua. Senang berkenalan denganmu. Kau manis sekali.'
Tak dapat kutepis jauh kata-kata manis yang kau utarakan padaku dulu. Kini, menjalani hidup berdua dalam suka duka yang tentunya hanya kita berdua yang mengetahui itu. Dapat kurasakan tatapan cintamu yang begitu dalam dan membuat darahku berdesir cepat. Sepertinya.. Aku telah jatuh terlalu dalam didalam cinta ini.
.
Seiring berjalannya waktu. Aku merasa bahwa engkau mulai menjauh dari jangkauanku. Kau sibuk dengan duniamu sendiri, melupakan bahwa kau masih memilikiku. Berperilaku buruk. Kau bahkan menjadi lebih sering membentakku. Aku merasa bahwa aku sudah tidak diperlukanmu lagi. Aku ingin bertanya kepadamu, tetapi aku tidak bisa.
Kau tidak pernah kembali lagi kerumah ini, rumah kita. Telepon dariku tidak pernah diangkat. Pesan dariku tidak pernah kau balas, ah mungkin tidak pernah kau baca.
Dan suatu ketika, kau pulang kerumah ini. Dengan pakaian yang acak-acakan.
"Ah, sudah pulang?" tanyaku sembari membantunya membawa tas kerjanya. Tidak ada jawaban.
"Aku akan siapkan air hangat untukmu. Tunggu sebentar." langsung saja aku menuju ke kamar mandi dengan perasaan yang senang, mungkin.
.
Dia, suamiku yang sangat kucintai. Kami telah menikah selama 2tahun. Aku sungguh mencintainya. Tanpanya, aku bukanlah apa-apa. Namun, setelah aku mengecek kemeja putihnya. Aku menemukan bercak lipstik merah. Itu bukan milikku, lantas milik siapa?
Mulailah aku menjadi pusing, kesal, marah, dan mendapat solusi yang paling akhir.
.
Kutunggu kehadirannya di meja makan.
"Duduklah. Aku membuatkan makanan kesukaanmu." tetap tidak ada jawaban.
"Joshua." panggilku. Kulihat dia memakan makanannya dengan wajah kusut. Masih tidak mau menjawab panggilanku.
"JOSHUA! AKU SEDANG BERBICARA DENGANMU!" teriakku padanya. Tidak dapat kubendung amarah dan tangis lagi. Kusemburkan semua kepadanya, Joshua.
"Kau tau, aku sudah lama menunggumu pulang dari kantor. Tapi kau tidak pernah pulang lagi selama seminggu ini. Telponku tidak diangkat. Pesanku tidak dibalas. Kerah kemeja yang ada cap bibirnya. Dan sekarang, KAU BAHKAN MENGACUHKANKU! KAU PIKIR AKU INI APA?! AKU INI ISTRIMU!" teriakku.
"Kalau kau memang tidak mencintaiku lagi, ceraikan aku." kataku tegas. Joshua nampak tidak merasa sedih, kesal, atau apalah itu.
"Baik."
-end


Hai! Gue sengaja gak nge-post kemarin-kemarin. Niatnya sih nge-post kemarin. Eh, malah error. Data seluler gak jalan. Hehe. Sedih.
Gak nyangka ya, bentar lagi udah mau imlek. Jangan lupa nyiapin redpocket yang tebel buat gue loh ya.
Thanks for reading!
I laf u.

IMLAY : Bye, Love

Title : Bye Love

Casts : you and 17's Joshua
Warning: Berani plagiat, gue santet lu.

~~~~~

'Hei, namaku Joshua. Senang berkenalan denganmu. Kau manis sekali.'
Tak dapat kutepis jauh kata-kata manis yang kau utarakan padaku dulu. Kini, menjalani hidup berdua dalam suka duka yang tentunya hanya kita berdua yang mengetahui itu. Dapat kurasakan tatapan cintamu yang begitu dalam dan membuat darahku berdesir cepat. Sepertinya.. Aku telah jatuh terlalu dalam didalam cinta ini.
.
Seiring berjalannya waktu. Aku merasa bahwa engkau mulai menjauh dari jangkauanku. Kau sibuk dengan duniamu sendiri, melupakan bahwa kau masih memilikiku. Berperilaku buruk. Kau bahkan menjadi lebih sering membentakku. Aku merasa bahwa aku sudah tidak diperlukanmu lagi. Aku ingin bertanya kepadamu, tetapi aku tidak bisa.
Kau tidak pernah kembali lagi kerumah ini, rumah kita. Telepon dariku tidak pernah diangkat. Pesan dariku tidak pernah kau balas, ah mungkin tidak pernah kau baca.
Dan suatu ketika, kau pulang kerumah ini. Dengan pakaian yang acak-acakan.
"Ah, sudah pulang?" tanyaku sembari membantunya membawa tas kerjanya. Tidak ada jawaban.
"Aku akan siapkan air hangat untukmu. Tunggu sebentar." langsung saja aku menuju ke kamar mandi dengan perasaan yang senang, mungkin.
.
Dia, suamiku yang sangat kucintai. Kami telah menikah selama 2tahun. Aku sungguh mencintainya. Tanpanya, aku bukanlah apa-apa. Namun, setelah aku mengecek kemeja putihnya. Aku menemukan bercak lipstik merah. Itu bukan milikku, lantas milik siapa?
Mulailah aku menjadi pusing, kesal, marah, dan mendapat solusi yang paling akhir.
.
Kutunggu kehadirannya di meja makan.
"Duduklah. Aku membuatkan makanan kesukaanmu." tetap tidak ada jawaban.
"Joshua." panggilku. Kulihat dia memakan makanannya dengan wajah kusut. Masih tidak mau menjawab panggilanku.
"JOSHUA! AKU SEDANG BERBICARA DENGANMU!" teriakku padanya. Tidak dapat kubendung amarah dan tangis lagi. Kusemburkan semua kepadanya, Joshua.
"Kau tau, aku sudah lama menunggumu pulang dari kantor. Tapi kau tidak pernah pulang lagi selama seminggu ini. Telponku tidak diangkat. Pesanku tidak dibalas. Kerah kemeja yang ada cap bibirnya. Dan sekarang, KAU BAHKAN MENGACUHKANKU! KAU PIKIR AKU INI APA?! AKU INI ISTRIMU!" teriakku.
"Kalau kau memang tidak mencintaiku lagi, ceraikan aku." kataku tegas. Joshua nampak tidak merasa sedih, kesal, atau apalah itu.
"Baik."
-end
Hai! Hari ini hari pertamanya bulan kedua di tahun ini loh! Gue sengaja gak nge-post kemarin-kemarin. Niatnya sih nge-post kemarin. Eh, malah error. Data seluler gak jalan. Hehe. Sedih.
Gak nyangka ya, bentar lagi udah mau imlek. Jangan lupa nyiapin redpocket yang tebel buat gue loh ya.
Thanks for reading!
I laf u.

Sabtu, 23 Januari 2016

CERLAY : Nanonano Family

Hai, udah lama kan gue nggak nge-post? Gue jamin, lu pada pasti kangenin gue.
Hm hm~

Ini berdasarkan cerita nyata. BOOM!

Title : Nanonano Family
Casts : Gue dan teman-teman

WARNING!! NO PLAGIARSM.

-@ school-
"Sekarang kalian bentuk sebuah kelompok yang terdiri dari 7 orang. Kerjakan tugas didalam bentuk power point." begitulah perintah dari guru yang mengajarkan mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Tentu saja aku langsung mencari-cari anak murid yang mau berkelompok denganku.
Tidak susah sih kalau mau membuat sebuah kelompok. Ya, menurutku saja. Karena aku sudah satu paket bersama Alvita, Cris, Jhonly, dan CC-
Tinggal mencari dua orang lagi dan tentu saja dengan mudah kami mendapatkannya.

-

Maka kami membuat multichat di BBM. Yaa, untuk sekedar bertanya dan memberi informasi.
Lalu, karena kami berlima sudah benar-benar klop. Kami membuat sebuah multichat yang isinya hanya kami berlima, tanpa dua teman lainnya. Awalnya, MC itu dibuat karena aku yang ingin curhat atau bercerita. Namun, seiring berjalannya waktu. Kami menjadi sebuah keluarga.

Yup, keluarga.

Dengan seorang ibu yang kami panggil dengan sebutan 'Makcik' yang ditujukan kepada Alvita.
Mengapa dipanggil begitu? Karena postur tubuhnya yang kecil. Maka dipanggillah 'Mak kecik'.
It's cute tho.
Lalu dengan anak tertua yang kupanggil dengan sebutan 'Bangno' yang ditujukan kepada Jhonly.
Mengapa dipanggil begitu? Karena makcik yang menamai anak tertuanya dengan nama 'Nano'.
Berikutnya ada anak kedua yang kupanggil dengan sebutan 'Masnu' yang ditujukan kepada Cris.
Mengapa bisa dipanggil seperti itu? Karena dikeluarga itu, hanya dia yang non-chinese dan juga diberi nama 'Nanu' oleh makcik.
Setelah mereka, ada aku. Sebagai anak ketiga, yang diberi nama 'Nana'.
It's cute rite?
Lalu, ada si anak bawang yang diberi nama 'Nani' oleh makcik yang ditujukan kepada CC. Nama aslinya panjang, jadi lebih bagus kalo diberi inisial.

.

Setiap malam, kami pasti bakalan ribut di MC. Dikarenakan status kami yang jomblo akut. Hm.. menyedihkan.
Berbagi cerita, bertukar jawaban pr, dan tentunya masih banyak lagi.

We are one, Nanonano family!
Ups, Nanonano famili.

Cintailah bahasa Indonesia!


.


END~


.


Terima kasih udah mau luangin waktu buat ngebaca! Haha, gue lagi males bikin cerita yang panjangnya gak ketulungan. So, segini aja ya tentang nanonano family.

Salam, Nana si anak ketiga.
Boom.

-vnt.t 

Minggu, 10 Januari 2016

IMLAY : What?

Wahaha, akhirnya gue kembali.
Kenapa lama banget gak nge-post?
Jawabannya adalah 'Gue liburan ke luar kota lalu gue retret. Jadi gue baru bisa post disaat yang begini (?).'
Yang penting gue udah dihadapan kalian kan?
Wahaha (?)

WARNING : BERANI COPAST atau PLAGIAT, SAYA SANTET. *oops

What?

Casts: You and Seventeen's Joshua.

*pip*
"Hallo? Hari ini jadi kan pergi ke Pulau Jeju?"

'Jadi dong. Nanti kita ketemuan di rumahnya Joshua. Gue yang jemput lo deh.'

"Hah? Joshua pergi juga? Oh oke deh. Nanti telepon gue kalau udah di depan."
'Oke.'
*pip*
Sambungan telepon itu terputus. Aku segera lari menuju ke kamar mandi. Berendam, me-relax-kan badan, tiduran, lalu bersiap-siap ke rumah Joshua, dan pergi ke pulau Jeju untuk kali pertamanya.

-skip-

Drrrrrng drrrrrng..

"Oke, gue langsung turun." sudah pasti itu Hwasa, sahabatku yang memiliki suara paling cetar.

"Mbak, aku pergi dulu yaa. Jaga kesehatan! Kalau nggak kuat kerjain pekerjaan rumah, istirahat dulu. Pintu rumah dikunci. Dadah~!" aku teriak kepada Mbak Minah, selaku pembantu yang bekerja di rumahku.
Mbak mengangguk saja didepan pintu rumah sambil melambaikan tangan. Aku pun balas melambaikan tangan.

Didalam mobil itu sudah ada Sulli, Jessica, dan Solar. Sepertinya yang lain sudah di rumah Joshua.

-skip-

"YEAY!! JEJU!!" teriak kami riang setelah keluar dari bandara.
"Kita enaknya kemana ya? Ke mall? Ke pantai? Atau kemana? Ada usul?" tanya Sulli.
"Em, kita ke Mazeland yuk. Yang berlabirin itu loh!!" usul Hoshi.
"Boleh!! Semuanya setuju gak?!" tanya Solar bersemangat.
"SETUJUUUU!!" langsung cuuus pergi deh ke Mazeland.

-skip. lagi-

"Nah, mulai dari sini. Kita jalannya berpasangan yah. Cowok-cewek. Keluar pun harus berpasangan! Kita ketemu lagi digaris Finish jam 17.00" kata Hwasa.
Semuanya mengangguk saja dan memilih-milih pasangan. Karena jumlah kami pas 5 cowok dan 5 cewek, maka aku yang berpasangan dengan Joshua.

Joshua.. orang yang kutaksir.

"Hey! Kenapa kita nggak bergandengan tangan saja?" usul Vernon. Apa-apaan ini?! Mentang-mentang hampir semua tau bahwa aku mengagumi Joshua sehingga mereka bisa seperti ini. Sungguh tega. Hiks..
"Ide bagus, Vernon!" jawab Joshua. Oh astaga..
"Nah, kita masuk sekarang. Jangan sampai melepaskan gandengan tangannya dan tidak boleh mengekori teman yang sudah didepan!" perintah Hoshi.

.

Nah, ini saatnya aku dan Joshua masuk.
Bergandengan tangan. Tidak berkata apapun. Takut melihat wajahnya. Jantung yang memacu cepat.

"Hey."

Waktu terasa seperti berhenti. Oh, aku harus bagaimana?

"Y- ya?" jawabku.
"Kau pernah kesini sebelumnya?" tanya Joshua.
"Tidak. Ini pertama kalinya aku kesini. Bagaimana dengan kau?" tanyaku balik setelah menjawab pertanyaannya.
"Ini juga pertama kali bagiku. Haha, senang ya bisa jalan-jalan bareng teman-teman. Asik loh." jawabnya.
"Hehehe, iya."
"Tunggu, kita.. tersesat?" tanya Joshua.
"Ah masa? Ini kan labirin. Ya pasti kita bisa salah jalan."
"Bukan. Ini suka ketiga kalinya kita lewat tempat ini."
"Eh.. benar.."
"Ah sudahlah, sekarang sudah jam 4. Kita masih memiliki 1 jam. Tenang saja." katanya sambil mengeratkan pegangan ditanganku.
"Ayo jalan la- akh.." aku hampir jatuh karena kami telah memutar tempat ini selama 1jam setengah tanpa henti. Kakiku sakit.
Joshua berjongkok dihadapanku.
"Ayo naik." ucapnya.
"Tidak. Aku berat. Kau juga pasti lelah kan?" jawabku. Tentu saja lelah. Ingat! Kami sudah berjalan selama 90an menit!
"Ah kau berisik." dia langsung berdiri dan menggendongku ala bridal style. Aku yang kaget langsung memeluk lehernya erat sambil membelalakkan mata.

"Hey, would you be mine?"

-

End.

.
.

ASTAGA! APA YANG KUPERBUAT?!
IDENYA MENDADAK HILANG!!
LANGSUNG END DEH.

Ayo, pertanyaan terakhir dijawab ya!

Maafkan ketidak-jelasan imlay ini. Gue udah lupa cara ngetik dengan baik dan benar. Wahaha.