Sabtu, 13 Februari 2016

CERLAY : Kabar? Kabar Apa?

Boom! [kata ini mendadak ada lagi]

Selamat malam kepada para pembaca yang saya kasihi. Eciacia.

Hari ini gue bakalan ngebawa sebuah CERLAY yang gak kalah alay-nya dari yang sebelumnya.

Title : Kabar? Kabar Apa?
Casts : Jayvi, Livtian, Veroly, Vira, MbloSuper

CAUTION : SEDANG MENCOBA MENGHIBUR. JANGAN HUJANI AKU DENGAN HUJATAN.
Let's begin..
.
.
.
.
.
Vira dan Livtian hari ini sedang belajar matematika bersama. Tiba-tiba smartphone Vira berdering. Vira yang awalnya sedang sibuk mengerjakan soal matematika tersebut memalingkan kepalanya menuju smartphone-nya yang nampak berkedap-kedip. Mengetikkan kata sandi kemudian membuka sebuah pesan. Ternyata pesan tersebut dari multichat NanoNano Family. Merasa bahwa hal itu sangat penting, Vira pun membaca dan mulai membalas pesan dari Jayvi.

'Woy, hari ini mau kerumahnya Veroly gak? Mumpung dirumahnya masih banyak coklat.' -Jayvi

'Boleh aja sih, tapi siapa yang anter aku?' -Vira
'Si MbloSuper bisa anterin gak?' -Vira

'Duh, si merah bentar lagi mau dibawa pergi sama nyokab' -MbloSuper

'Wkwk anjir, si merah' -Jayvi

'Jam berapa kau pulang les?' -MbloSuper

'Jam 2' -Vira

'Yaudah, entar aku pinjem si merah sama nyokab. Kalo udah keluar bilang, sekalian mau print tugas' -MbloSuper

'Sip!' -Vira

'Eh, nanti kita kalo udah sampe dirumah Veroly harus foto keluarga ye. Pake baju couple gitu. Pake warna apa ya' -Jayvi

'Aku sih pake warna biru, Livtian pake warna kuning' -Vira

'Lah, kalo kek gitu mending warna-warni aja' -Jayvi
'Aku pake warna abu-abu' -Jayvi

'Aku merah' -MbloSuper

'Sip!' -Jayvi


==========

Vira mematikan smartphone-nya dan memanggil Livtian.

"Eh, kau ke les pake apaan?" -Vira
"Eh, entar kerumahnya Veroly ya. Bantu dia habisin makanan yang dirumahnya weh."
"Ih, aku enggak pake sepeda e. Aku diantar sama si kakak." -Livtian
"Oh yaudah, jadi nanti kau kesana pake apa?" -Vira
"Aku minta kakak yang anterin aja" -Livtian
"Oke" -Vira

Setelah selang beberapa menit, mereka pun pulang. Menyisakan Vira -sendirian- yang menunggu jemputan sang ojek, MbloSuper. Merasa bosan dan akhirnya menyalakan smartphone-nya kembali. Mengetikkan pesan dan kembali mematikan ponselnya. Pada akhirnya, sang ojek pun muncul.

==========

Tak lama, kami pun sampai dirumahnya Veroly. Menikmati hidangan yang tersedia dihadapan kami sambil menunggu kedatangan Jayvi dan Livtian. Gak lama, mereka juga sudah sampai disini. Menghabiskan waktu dengan televisi yang nyala. TVnya yang nontonin mereka. Bermain game sambil makan. Berfoto-foto dan pembicaraan dibuka untuk yang kesekian kalinya oleh Jayvi.

"Eh, ini malam minggu ya?" -Jayvi
Yang lainnya cuma bisa ngangguk sambil masang muka galau :(((
"Aku ada kabar baik dan kabar buruk loh." -Jayvi
"Kabar apaan? Yang baik dulu deeeh." -Veroly
"Kabar baiknya itu, hari ini itu malming dan besoknya Valentine. Ini kabar baik buat yang udah memiliki pasangan." -Jayvi
"Ok, kabar buruknya pasti disebabkan dua hal yang sama tadi. Tapi berakibat buruk buat yang jomblo. Ya kan?" -Vira


 ==========


HIKS. SEDIH. COBA GUE MASIH ADA PACAR LAGI *loh


ADIK SEDIH.


Ok, selamat malam Minggu dan selamat hari Valentine.

Selamat malam minggu valentine. Ya gitu.

Hm.

Thanks yang udah baca. Makin ngawur gara-gara besok hari kasih sayang.
Dan gue jomblo.
Hm.

Senin, 01 Februari 2016

IMLAY : Bye, Love

Title : Bye Love

Casts : you and 17's Joshua
Warning: Berani plagiat, gue santet lu.

~~~~~

'Hei, namaku Joshua. Senang berkenalan denganmu. Kau manis sekali.'
Tak dapat kutepis jauh kata-kata manis yang kau utarakan padaku dulu. Kini, menjalani hidup berdua dalam suka duka yang tentunya hanya kita berdua yang mengetahui itu. Dapat kurasakan tatapan cintamu yang begitu dalam dan membuat darahku berdesir cepat. Sepertinya.. Aku telah jatuh terlalu dalam didalam cinta ini.
.
Seiring berjalannya waktu. Aku merasa bahwa engkau mulai menjauh dari jangkauanku. Kau sibuk dengan duniamu sendiri, melupakan bahwa kau masih memilikiku. Berperilaku buruk. Kau bahkan menjadi lebih sering membentakku. Aku merasa bahwa aku sudah tidak diperlukanmu lagi. Aku ingin bertanya kepadamu, tetapi aku tidak bisa.
Kau tidak pernah kembali lagi kerumah ini, rumah kita. Telepon dariku tidak pernah diangkat. Pesan dariku tidak pernah kau balas, ah mungkin tidak pernah kau baca.
Dan suatu ketika, kau pulang kerumah ini. Dengan pakaian yang acak-acakan.
"Ah, sudah pulang?" tanyaku sembari membantunya membawa tas kerjanya. Tidak ada jawaban.
"Aku akan siapkan air hangat untukmu. Tunggu sebentar." langsung saja aku menuju ke kamar mandi dengan perasaan yang senang, mungkin.
.
Dia, suamiku yang sangat kucintai. Kami telah menikah selama 2tahun. Aku sungguh mencintainya. Tanpanya, aku bukanlah apa-apa. Namun, setelah aku mengecek kemeja putihnya. Aku menemukan bercak lipstik merah. Itu bukan milikku, lantas milik siapa?
Mulailah aku menjadi pusing, kesal, marah, dan mendapat solusi yang paling akhir.
.
Kutunggu kehadirannya di meja makan.
"Duduklah. Aku membuatkan makanan kesukaanmu." tetap tidak ada jawaban.
"Joshua." panggilku. Kulihat dia memakan makanannya dengan wajah kusut. Masih tidak mau menjawab panggilanku.
"JOSHUA! AKU SEDANG BERBICARA DENGANMU!" teriakku padanya. Tidak dapat kubendung amarah dan tangis lagi. Kusemburkan semua kepadanya, Joshua.
"Kau tau, aku sudah lama menunggumu pulang dari kantor. Tapi kau tidak pernah pulang lagi selama seminggu ini. Telponku tidak diangkat. Pesanku tidak dibalas. Kerah kemeja yang ada cap bibirnya. Dan sekarang, KAU BAHKAN MENGACUHKANKU! KAU PIKIR AKU INI APA?! AKU INI ISTRIMU!" teriakku.
"Kalau kau memang tidak mencintaiku lagi, ceraikan aku." kataku tegas. Joshua nampak tidak merasa sedih, kesal, atau apalah itu.
"Baik."
-end


Hai! Gue sengaja gak nge-post kemarin-kemarin. Niatnya sih nge-post kemarin. Eh, malah error. Data seluler gak jalan. Hehe. Sedih.
Gak nyangka ya, bentar lagi udah mau imlek. Jangan lupa nyiapin redpocket yang tebel buat gue loh ya.
Thanks for reading!
I laf u.

IMLAY : Bye, Love

Title : Bye Love

Casts : you and 17's Joshua
Warning: Berani plagiat, gue santet lu.

~~~~~

'Hei, namaku Joshua. Senang berkenalan denganmu. Kau manis sekali.'
Tak dapat kutepis jauh kata-kata manis yang kau utarakan padaku dulu. Kini, menjalani hidup berdua dalam suka duka yang tentunya hanya kita berdua yang mengetahui itu. Dapat kurasakan tatapan cintamu yang begitu dalam dan membuat darahku berdesir cepat. Sepertinya.. Aku telah jatuh terlalu dalam didalam cinta ini.
.
Seiring berjalannya waktu. Aku merasa bahwa engkau mulai menjauh dari jangkauanku. Kau sibuk dengan duniamu sendiri, melupakan bahwa kau masih memilikiku. Berperilaku buruk. Kau bahkan menjadi lebih sering membentakku. Aku merasa bahwa aku sudah tidak diperlukanmu lagi. Aku ingin bertanya kepadamu, tetapi aku tidak bisa.
Kau tidak pernah kembali lagi kerumah ini, rumah kita. Telepon dariku tidak pernah diangkat. Pesan dariku tidak pernah kau balas, ah mungkin tidak pernah kau baca.
Dan suatu ketika, kau pulang kerumah ini. Dengan pakaian yang acak-acakan.
"Ah, sudah pulang?" tanyaku sembari membantunya membawa tas kerjanya. Tidak ada jawaban.
"Aku akan siapkan air hangat untukmu. Tunggu sebentar." langsung saja aku menuju ke kamar mandi dengan perasaan yang senang, mungkin.
.
Dia, suamiku yang sangat kucintai. Kami telah menikah selama 2tahun. Aku sungguh mencintainya. Tanpanya, aku bukanlah apa-apa. Namun, setelah aku mengecek kemeja putihnya. Aku menemukan bercak lipstik merah. Itu bukan milikku, lantas milik siapa?
Mulailah aku menjadi pusing, kesal, marah, dan mendapat solusi yang paling akhir.
.
Kutunggu kehadirannya di meja makan.
"Duduklah. Aku membuatkan makanan kesukaanmu." tetap tidak ada jawaban.
"Joshua." panggilku. Kulihat dia memakan makanannya dengan wajah kusut. Masih tidak mau menjawab panggilanku.
"JOSHUA! AKU SEDANG BERBICARA DENGANMU!" teriakku padanya. Tidak dapat kubendung amarah dan tangis lagi. Kusemburkan semua kepadanya, Joshua.
"Kau tau, aku sudah lama menunggumu pulang dari kantor. Tapi kau tidak pernah pulang lagi selama seminggu ini. Telponku tidak diangkat. Pesanku tidak dibalas. Kerah kemeja yang ada cap bibirnya. Dan sekarang, KAU BAHKAN MENGACUHKANKU! KAU PIKIR AKU INI APA?! AKU INI ISTRIMU!" teriakku.
"Kalau kau memang tidak mencintaiku lagi, ceraikan aku." kataku tegas. Joshua nampak tidak merasa sedih, kesal, atau apalah itu.
"Baik."
-end
Hai! Hari ini hari pertamanya bulan kedua di tahun ini loh! Gue sengaja gak nge-post kemarin-kemarin. Niatnya sih nge-post kemarin. Eh, malah error. Data seluler gak jalan. Hehe. Sedih.
Gak nyangka ya, bentar lagi udah mau imlek. Jangan lupa nyiapin redpocket yang tebel buat gue loh ya.
Thanks for reading!
I laf u.